Blogger Widgets

Minggu, 26 Agustus 2012

"Kisah Tukang Kayu"

Seorang tukang bangunan yang sudah tua berniat untuk pensiun dari profesi yang sudah ia geluti selama puluhan tahun.
Ia ingin menikmati masa tua bersama istri dan anak cucunya. Ia tahu ia akan kehilangan penghasilan rutinnya namun bagaimanapun tubuh tuanya butuh istirahat. Ia pun menyampaikan rencana tersebut kepada mandornya.

Sang Mandor merasa sedih, sebab ia akan kehilanga

n salah satu tukang kayu terbaiknya, ahli bangunan yang handal yang ia miliki dalam timnya. Namun ia juga tidak bisa memaksa.
Sebagai permintaan terakhir sebelum tukang kayu tua ini berhenti, sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk terakhir kalinya.
Dengan berat hati si tukang kayu menyanggupi namun ia berkata karena ia sudah berniat untuk pensiun maka ia akan mengerjakannya tidak dengan segenap hati.

Sang mandor hanya tersenyum dan berkata, "Kerjakanlah dengan yang terbaik yang kamu bisa. Kamu bebas membangun dengan semua bahan terbaik yang ada."
Tukang kayu lalu memulai pekerjaan terakhirnya. Ia begitu malas-malasan. Ia asal-asalan membuat rangka bangunan, ia malas mencari, maka ia gunakan bahan-bahan berkualitas rendah. Sayang sekali, ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya.

Saat rumah itu selesai. Sang mandor datang untuk memeriksa. Saat sang mandor memegang daun pintu depan, ia berbalik dan berkata, "Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu!"

Betapa terkejutnya si tukang kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Sekarang akibatnya, ia harus tinggal di rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.

Inilah refleksi hidup kita!

Pikirkanlah kisah si tukang kayu ini. Anggaplah rumah itu sama dengan kehidupan Anda. Setiap kali Anda memalu paku, memasang rangka, memasang keramik, lakukanlah dengan
segenap hati dan bijaksana.

Sebab kehidupanmu saat ini adalah akibat dari pilihanmu di masa lalu. Masa depanmu adalalah hasil dari keputusanmu saat ini.

Selasa, 07 Agustus 2012

SMCR


TIKET MASUK
PRAKTIKUM DASAR KOMUNIKASI




Oleh:
Fitria Lailatur R.       115040100111092
Kelas A


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
A.    HASIL INTERVIEW
B.     GANGGUAN DALAM KOMUNIKASI
Gangguan adalah  hal yang  merintangi atau menghambat  komunikasi  sehingga penerima salah menafsirkan pesan  yang diterimanya. Yang termasuk gangguan komunikasi adalah berbagai masalah dalam berbahasa, berbicara dan mendengar. Gangguan bicara dan bahasa terdiri dari masalah artikulasi, masalah suara, masalah kelancaran berbicara (gagap), aphasia (kesulitan dalam menggunakan kata-kata, biasanya akibat cedera otak), dan keterlambatan dalam bicara dan atau bahasa. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor lingkungan atau hilangnya pendengaran.
1.   Gangguan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang - kadang mempunyai  arti ambigu yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
2.   Gangguan dari Proses  Komunikasi
Hambatan dari pengirim pesan, pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi  oleh perasaan atau situasi emosional.
3.   Gangguan teknis
Gangguan teknis ini merupakan gangguan yang berasal dari alat yang digunakan dalam proses komunikasi maupun bahsa yang digunakan dalam proses komunikasi,sehingga apabila tidak menggunakan bahasa yang dipahami oleh komunikan maka pesan dari komunikasi itu tidak dapat diterima secara baik.

Ø  Gangguan yang saya alami dalam  berkomunikasi dengan teman saya adalah suara bising yang disebabkan karena teman-teman lain yang sedang berkomunikasi suaranya terlalu keras, sehingga suara komunikator kurang jelas untuk didengarkan.


C.    PENGERTIAN S-M-C-R
a.  Source (Sumber). Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya melibatkan individu, namun dalam hal ini sumber juga melibatkan banyak individu. Misalnya, dalam organisasi, partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.
-       Source pada interview yang dilakukan adalah Presticia Rosa Indri Wardani (Rere), yang mana ia telah memberikan informasi-informasi tentang dirinya dan keluarganya.
b.      Message (Pesan). Pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau Information.
-       Message pada interview yang dilakukan adalah bahwa kita harus selalu membantu orangtua, janganlah selalu memberatkan beban keduanya. Sehingga Rere ingin bekerja di PT Petrokimia Gresik dan berwirausaha untuk membantu meringankan beban kedua orangtuanya.
c.       Channel (Media dan saluran komunikasi). Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3 bagian, yaitu lisan, tertulis, dan elektronik. Media di sini adalah sebuah alat untuk mengirimkan pesan tersebut. Misal secara personal (komunikasi interpersonal), maka media komunikasi yang digunakan adalah pancaindra atau bisa memakai media telepon, telegram, handphone, yang bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang bersifat massa (komunikasi massa), dapat menggunakan media cetak (koran, surat kabar, majalah, dll) , dan media elektornik(TV, Radio). Untuk Internet, termasuk media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa. Karena, internet mencakup segalanya.
-          Channel pada interview yang dilakukan adalah menggunakan pancaindra, karena pada interview yang dilakukan komunikan menggunakan pancaindra telinga untuk mendengarkan penjelasan atau pemberian informasi-informasi dari komunikator.
d.      Receiver (Penerima). Penerima adalah partner/rekan dari komunikator dalam komunikasi. Sesuai dengan namanya ia berperan sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran pengirim dan penerima selalu bergantian sepanjang pembicaraan. Penerima mungkin mendengarkan pembicara atau menuliskan teks atau mengintepretasikan pesan dengan berbagai cara.
-          Receiver pada interview yang saya lakukan adalah saya. karena saya mendengarkan apa saja yang dijelaskan oleh komunikator dengan pancaindra telinga.

D.    KOMUNIKAN DAN KOMUNIKATOR
Dalam berkomunikasi, antara komunikan dan komunikator harus memiliki sikap yang efektif dan baik, antara lain:
a.        Komunikator
1.      Penampilan harus rapi dan sopan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau menggunakan media pandang dengan audio visual. Seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan  dan komunikan. Penampilan ini sesuai tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu, dan tempat.
2.      Penguasaan masalah baik
Seorang yang tampil atau yang ditampilkan sebagai komunikator haruslah benar-benar menguasai masalah, apabila tidak maka setelah proses komunikasi berlangsung maka akan menimbulkan ketidak-percayaan komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat efektivitas dalam berkomunikasi.
3.      Penguasaan bahasa baik
Komunikator harus bisa menguasai bahasa yang mampu dipahami oleh komunikan. Komunikator mutlak mengetahui istilah-istilah penting yang digunakan di lingkungan tertentu atau khusus. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan apa yang ingin kita sampaikan pada audiens tersebut.
4.      Kesiapan materi
Seorang komunikator yang tampil di mimbar harus menunjukan kepada khalayak, bahwa ia muncul di depan forum dengan persiapan yang matang. Kesiapan ini nampak pada gaya komunikasinya yang meyakinkan.
5.      Kesungguhan
Seorang komunikator yang berbicara dan membahas suatu topik dengan menunjukan suatu kesungguhan akan menimbulkan kepercayaan pihak komunikan kepadanya.
6.      Kepercayaan
Seorang komunikator harus  senantiasa memancarkan kepastian kepada komunikan agar proses komunikasi dapat berjalan dengan baik.
7.      Menggunakan metode berbicara yang baik
Metode berbicara yang baik ini mempunyai unsur:
a.       mengutarakan dorongan kebutuhan
b.      menghargai pendengar
c.       memanfaatkan dorongan ingin tahu
d.      mudah dimengerti
e.       berguna
8.      Menyampaikan pesan yang benar
Kebenaran pesan ini sangat penting dalam proses komunikasi. Karena apabila seorang komunikator memberikan pesan yang fiktif maka komunikator dapat kehilangan simpati dari komunikan.
9.      Menyampaikan pesan yang berguna bagi komunikan
Pesan yang berguna ini maksudnya pesan yang sangat dibutuhkan oleh komunikan pada waktu dan keadaan tertentu, karena kebutuhan pesan komunikan dapat berubah-ubah.
10.  Bahasa tubuh
Seorang komunikan ketika memberikan pesan harus mempunyai bahasa tubuh yang baik. Hal ini sangat penting karena apabila seorang komunikator mempunyai bahasa tubuh yang menarik maka komunikan dapat menyimak pesan itu dengan baik.
b.        Komunikan
1.    Komunikan harus mampu memberi evaluasi
Komunikan yang mampu memberikan evaluasi dapat memperbaiki kualitas komunikator karena komunikan dapat memberikan masukan-masukan yang dapat memperbaiki kualitas komunikator.
2.    Komunikan harus mampu memberikan nasehat
Gaya ini tepat apabila pembicara memang meminta nasehat untuk memperbaiki penampilan komunikator.
3.    Komunikan harus mampu menganalisis
Gaya ini baik digunakan karena mampu mengetahui kekurangan dan kelebihan komunikator.
4.    Komunikan harus mampu menginterpretasi
Gaya ini tepat apabila pembicara tidak dapat menentukan atau memutuskan perasaan atau memang pembicara datang dan minta interpretasi dari pendengar.
5.    Komunikan harus mampu memberi semangat
Gaya ini dapat membantu menurunkan intensitas perasaan yang dialami pembicaran.
6.    Komunikan harus memberi dukungan
Gaya ini tepat apabila pembicara mengindikasikan kebutuhan dukungan atau memang pembicara minta pertolongan untuk merubah sikap.
7.    Komunikan harus mampu mengerti
Gaya yang paling sulit karena merupakan ungkapan dari keinginan pendengar bahwa ia benar-benar memahami apa isi perasaan dan pemikiran pembicara.
8.    Komunikan harus aktif
Komunikan yang aktif ini adalah komunikan yang mampu memberikan pertanyaan.

9.    Komunikan harus memperhatikan
Hal ini sangat penting bagi komunikan karena dengan memperhatikan dengan baik maka dia dapat menerima pesan yang disampaikan.
10.    Komunikan harus probing
Probing adalah pertanyaan yang bersifat menggiring. Gaya yang tepat untuk menunjukan bahwa pendengar benar-benar mengerti apa yang dikatakan atau dimaksudkan oleh pembicara.

TIKET MASUK
PRAKTIKUM DASAR KOMUNIKASI




Oleh:
Fitria Lailatur R.       115040100111092
Kelas A


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
A.    HASIL INTERVIEW
B.     GANGGUAN DALAM KOMUNIKASI
Gangguan adalah  hal yang  merintangi atau menghambat  komunikasi  sehingga penerima salah menafsirkan pesan  yang diterimanya. Yang termasuk gangguan komunikasi adalah berbagai masalah dalam berbahasa, berbicara dan mendengar. Gangguan bicara dan bahasa terdiri dari masalah artikulasi, masalah suara, masalah kelancaran berbicara (gagap), aphasia (kesulitan dalam menggunakan kata-kata, biasanya akibat cedera otak), dan keterlambatan dalam bicara dan atau bahasa. Keterlambatan bicara dan bahasa dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk faktor lingkungan atau hilangnya pendengaran.
1.   Gangguan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang - kadang mempunyai  arti ambigu yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
2.   Gangguan dari Proses  Komunikasi
Hambatan dari pengirim pesan, pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi  oleh perasaan atau situasi emosional.
3.   Gangguan teknis
Gangguan teknis ini merupakan gangguan yang berasal dari alat yang digunakan dalam proses komunikasi maupun bahsa yang digunakan dalam proses komunikasi,sehingga apabila tidak menggunakan bahasa yang dipahami oleh komunikan maka pesan dari komunikasi itu tidak dapat diterima secara baik.

Ø  Gangguan yang saya alami dalam  berkomunikasi dengan teman saya adalah suara bising yang disebabkan karena teman-teman lain yang sedang berkomunikasi suaranya terlalu keras, sehingga suara komunikator kurang jelas untuk didengarkan.


C.    PENGERTIAN S-M-C-R
a.  Source (Sumber). Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya melibatkan individu, namun dalam hal ini sumber juga melibatkan banyak individu. Misalnya, dalam organisasi, partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.
-       Source pada interview yang dilakukan adalah Presticia Rosa Indri Wardani (Rere), yang mana ia telah memberikan informasi-informasi tentang dirinya dan keluarganya.
b.      Message (Pesan). Pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif, edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2 cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau Information.
-       Message pada interview yang dilakukan adalah bahwa kita harus selalu membantu orangtua, janganlah selalu memberatkan beban keduanya. Sehingga Rere ingin bekerja di PT Petrokimia Gresik dan berwirausaha untuk membantu meringankan beban kedua orangtuanya.
c.       Channel (Media dan saluran komunikasi). Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3 bagian, yaitu lisan, tertulis, dan elektronik. Media di sini adalah sebuah alat untuk mengirimkan pesan tersebut. Misal secara personal (komunikasi interpersonal), maka media komunikasi yang digunakan adalah pancaindra atau bisa memakai media telepon, telegram, handphone, yang bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang bersifat massa (komunikasi massa), dapat menggunakan media cetak (koran, surat kabar, majalah, dll) , dan media elektornik(TV, Radio). Untuk Internet, termasuk media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa. Karena, internet mencakup segalanya.
-          Channel pada interview yang dilakukan adalah menggunakan pancaindra, karena pada interview yang dilakukan komunikan menggunakan pancaindra telinga untuk mendengarkan penjelasan atau pemberian informasi-informasi dari komunikator.
d.      Receiver (Penerima). Penerima adalah partner/rekan dari komunikator dalam komunikasi. Sesuai dengan namanya ia berperan sebagai penerima berita. Dalam komunikasi, peran pengirim dan penerima selalu bergantian sepanjang pembicaraan. Penerima mungkin mendengarkan pembicara atau menuliskan teks atau mengintepretasikan pesan dengan berbagai cara.
-          Receiver pada interview yang saya lakukan adalah saya. karena saya mendengarkan apa saja yang dijelaskan oleh komunikator dengan pancaindra telinga.

D.    KOMUNIKAN DAN KOMUNIKATOR
Dalam berkomunikasi, antara komunikan dan komunikator harus memiliki sikap yang efektif dan baik, antara lain:
a.        Komunikator
1.      Penampilan harus rapi dan sopan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau menggunakan media pandang dengan audio visual. Seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan  dan komunikan. Penampilan ini sesuai tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu, dan tempat.
2.      Penguasaan masalah baik
Seorang yang tampil atau yang ditampilkan sebagai komunikator haruslah benar-benar menguasai masalah, apabila tidak maka setelah proses komunikasi berlangsung maka akan menimbulkan ketidak-percayaan komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat efektivitas dalam berkomunikasi.
3.      Penguasaan bahasa baik
Komunikator harus bisa menguasai bahasa yang mampu dipahami oleh komunikan. Komunikator mutlak mengetahui istilah-istilah penting yang digunakan di lingkungan tertentu atau khusus. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan-pesan apa yang ingin kita sampaikan pada audiens tersebut.
4.      Kesiapan materi
Seorang komunikator yang tampil di mimbar harus menunjukan kepada khalayak, bahwa ia muncul di depan forum dengan persiapan yang matang. Kesiapan ini nampak pada gaya komunikasinya yang meyakinkan.
5.      Kesungguhan
Seorang komunikator yang berbicara dan membahas suatu topik dengan menunjukan suatu kesungguhan akan menimbulkan kepercayaan pihak komunikan kepadanya.
6.      Kepercayaan
Seorang komunikator harus  senantiasa memancarkan kepastian kepada komunikan agar proses komunikasi dapat berjalan dengan baik.
7.      Menggunakan metode berbicara yang baik
Metode berbicara yang baik ini mempunyai unsur:
a.       mengutarakan dorongan kebutuhan
b.      menghargai pendengar
c.       memanfaatkan dorongan ingin tahu
d.      mudah dimengerti
e.       berguna
8.      Menyampaikan pesan yang benar
Kebenaran pesan ini sangat penting dalam proses komunikasi. Karena apabila seorang komunikator memberikan pesan yang fiktif maka komunikator dapat kehilangan simpati dari komunikan.
9.      Menyampaikan pesan yang berguna bagi komunikan
Pesan yang berguna ini maksudnya pesan yang sangat dibutuhkan oleh komunikan pada waktu dan keadaan tertentu, karena kebutuhan pesan komunikan dapat berubah-ubah.
10.  Bahasa tubuh
Seorang komunikan ketika memberikan pesan harus mempunyai bahasa tubuh yang baik. Hal ini sangat penting karena apabila seorang komunikator mempunyai bahasa tubuh yang menarik maka komunikan dapat menyimak pesan itu dengan baik.
b.        Komunikan
1.    Komunikan harus mampu memberi evaluasi
Komunikan yang mampu memberikan evaluasi dapat memperbaiki kualitas komunikator karena komunikan dapat memberikan masukan-masukan yang dapat memperbaiki kualitas komunikator.
2.    Komunikan harus mampu memberikan nasehat
Gaya ini tepat apabila pembicara memang meminta nasehat untuk memperbaiki penampilan komunikator.
3.    Komunikan harus mampu menganalisis
Gaya ini baik digunakan karena mampu mengetahui kekurangan dan kelebihan komunikator.
4.    Komunikan harus mampu menginterpretasi
Gaya ini tepat apabila pembicara tidak dapat menentukan atau memutuskan perasaan atau memang pembicara datang dan minta interpretasi dari pendengar.
5.    Komunikan harus mampu memberi semangat
Gaya ini dapat membantu menurunkan intensitas perasaan yang dialami pembicaran.
6.    Komunikan harus memberi dukungan
Gaya ini tepat apabila pembicara mengindikasikan kebutuhan dukungan atau memang pembicara minta pertolongan untuk merubah sikap.
7.    Komunikan harus mampu mengerti
Gaya yang paling sulit karena merupakan ungkapan dari keinginan pendengar bahwa ia benar-benar memahami apa isi perasaan dan pemikiran pembicara.
8.    Komunikan harus aktif
Komunikan yang aktif ini adalah komunikan yang mampu memberikan pertanyaan.

9.    Komunikan harus memperhatikan
Hal ini sangat penting bagi komunikan karena dengan memperhatikan dengan baik maka dia dapat menerima pesan yang disampaikan.
10.    Komunikan harus probing
Probing adalah pertanyaan yang bersifat menggiring. Gaya yang tepat untuk menunjukan bahwa pendengar benar-benar mengerti apa yang dikatakan atau dimaksudkan oleh pembicara.