Sang Pembantu dalam Perjalanan Hidup - Lensaku
Lensaku. Kau sungguh berarti
dalam setiap langkah ini. Setiap saat kau selalu menemani kemana diri ini
melangkahkan kaki. Di hamparan pesisir, di atas awan, di bawah derasnya air, bahkan
di hamparan bentang alam yang indah, kau selalu setia menemani langkah kaki yang
kuayunkan ini. Saat suka maupun duka, kau selalu ada bersamaku. Di saat
menikmati sunrise bahkan sunset sekalipun, tak pernah aku meninggalkanmu. Oh Lensaku…
Mungkin orang lain bisa hidup tanpamu,
tapi saat ini aku masih tergantung denganmu. Aku terlanjur nyaman denganmu. Semakin
tebal lensa ini semakin aku tak bisa lepas darimu. Ingin kulepas darimu tapi tak
berarti meninggalkanmu. Aku hanya lelah bila harus selalu tergantung denganmu. Aku
ingin merasakan keindahan alam ini tanpa harus bergantung denganmu. Aku ingin
memandang bebas dan luas dari kekayaan biodiversitas alam yang telah dianugerahkan
oleh Sang Pencipta alam ini.
Lensaku Sayang. Tetaplah kau pada
ukuranmu. Janganlah kau bertambah tinggi, tapi bertambah rendah pun aku ingin. Ya
seperti itu keinginanku…
Alam ini begitu luas dan indah
untuk dinikmati dengan mata yang bebas. Tapi aku juga tak menyalahkan
keberadaanmu yang selalu menemani langkahku. Berkat kamu aku bisa melihat
perbedaan. Perbedaan yang harus dibedakan dalam perjalanan hidup ini.
Terima kasih Lensaku. Kau sudah lama
setia menemaniku dalam keadaan apapun.